
Uni Eropa Marah pada Israel setelah pasukan Israel menghancurkan sebuah sekolah dasar Palestina di Tepi Barat yang didanai oleh Uni Eropa.
Pasukan Israel mengklaim alasan keamanan sebagai alasan penghancuran, namun tindakan tersebut menuai kritik tajam dari Uni Eropa. Sebanyak 45 siswa yang terdiri dari lima kelas telah menerima pendidikan di sekolah yang berada di desa Jabbet al-Dhib dekat Bethlehem tersebut.
Pada saat bulldozer masuk ke lokasi pembangunan sekolah, warga Palestina melemparkan batu kepada pasukan Israel, yang kemudian membalas dengan menggunakan gas air mata. Uni Eropa menyatakan “terkejut” atas tindakan penghancuran tersebut. Wilayah Tepi Barat telah diduduki oleh Israel sejak Perang Enam Hari pada tahun 1967, dan dihuni oleh sekitar 2,9 juta orang Palestina dan 475.000 pemukim Yahudi yang dianggap ilegal di bawah hukum internasional.
Menurut badan pertahanan Israel, COGAT, sekolah tersebut dibangun secara ilegal dan merupakan bahaya bagi keselamatan. Pada bulan Maret, COGAT memberlakukan batas waktu dua bulan untuk mengosongkan bangunan tersebut setelah dikeluarkan perintah oleh pengadilan di Yerusalem.
Dalam sebuah pernyataan, Uni Eropa menyerukan Israel untuk “menghentikan semua penghancuran dan pengusiran yang hanya akan meningkatkan penderitaan penduduk Palestina dan memperburuk lingkungan yang sudah tegang”. Uni Eropa juga menegaskan bahwa “penghancuran adalah ilegal menurut hukum internasional, dan hak anak-anak untuk pendidikan harus dihormati”.
Add comment