
Pakistan dilanda krisis politik dan ekonomi setelah mantan Perdana Menteri Imran Khan ditangkap oleh lembaga antikorupsi pada Selasa (9/5/2023). Penangkapan Khan memicu protes massal di berbagai kota, yang berujung pada bentrokan dengan polisi dan militer. Delapan orang tewas dan sekitar 1.000 orang ditangkap akibat kerusuhan tersebut.
Khan, yang menjabat sebagai PM dari 2018 hingga 2022, dituduh melakukan korupsi dalam kasus tanah dan pengadaan mobil. Dia membantah tuduhan tersebut dan menyebut penangkapannya sebagai upaya untuk menghalangi jalannya politik. Dalam video yang dirilis oleh partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), Khan mengajak para pendukungnya untuk turun ke jalan dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Penangkapan Khan juga meningkatkan ketegangan antara dia dan militer, yang dituduh mendukung pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh Nawaz Sharif. Khan dikenal sebagai kritikus tajam terhadap kebijakan militer, terutama dalam masalah Kashmir dan hubungan dengan India.
Pengadilan Pakistan dijadwalkan akan mengadili Khan pada Rabu (10/5/2023) di markas besar kepolisian Islamabad, yang dijaga ketat oleh pasukan keamanan. Jika terbukti bersalah, Khan bisa didiskualifikasi dari pencalonan politik, mungkin seumur hidup. Pemilihan umum di Pakistan diharapkan akan digelar akhir tahun ini.
Add comment