Pertumbuhan Masjid di Jepang Meningkat Drastis

Jepang telah menyaksikan peningkatan signifikan dalam jumlah masjid di negara tersebut, sebagai hasil dari pertumbuhan pernikahan antara Muslim dan warga negara Jepang serta mualaf Jepang dalam dua dekade terakhir.
Beberapa lusin masjid di Jepang melayani puluhan ribu Muslim Jepang. Foto Masjid Tokyo [Foto oleh Koichi Kamoshida/Newsmakers]

Jepang Mengalami Peningkatan Masjid dengan Adanya Pertumbuhan Pernikahan Muslim-Jepang

Jepang, yang terkenal dengan kuil dan tempat suci lainnya, kini juga menjadi tuan rumah bagi sejumlah masjid yang semakin berkembang di negara itu.

Dilansir oleh The Asahi Shimbun pada hari Ahad (28/5/2023), pertumbuhan jumlah masjid ini disebabkan oleh peningkatan tajam dalam pernikahan antara Muslim dan warga negara Jepang, serta mualaf Jepang selama dua dekade terakhir. Dampaknya, jumlah masjid di Jepang meningkat hingga tujuh kali lipat.

Hirofumi Tanada, seorang profesor emeritus sosiologi di Universitas Waseda di Tokyo, menyatakan bahwa Jepang kini menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 200 ribu Muslim. Hasil dari studi yang dilakukan oleh Tanada dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa pada Maret 2021, terdapat 113 masjid di seluruh Jepang, dibandingkan hanya 15 masjid pada tahun 1999.

Data ini didasarkan pada statistik pemerintah, persentase Muslim dalam populasi berdasarkan negara, serta angka keanggotaan Asosiasi Studi Islam di Jepang.

Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa sekitar 230 ribu Muslim Jepang kembali ke Jepang pada akhir tahun 2020. Dari jumlah tersebut, sekitar 47 ribu adalah warga negara Jepang atau mereka yang telah memperoleh status penduduk tetap melalui perkawinan dan kondisi lainnya. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan perkiraan 10 ribu hingga 20 ribu pada satu dekade sebelumnya.

“Banyak di antara mereka memeluk agama Islam melalui pernikahan. Semakin banyak pula yang mungkin memilih untuk bergabung dengan keyakinan ini atas kemauan mereka sendiri,” ujar Tanada.

Dulu, masjid merupakan pemandangan langka di Jepang, namun saat ini situasinya telah berubah. Salah satu contoh masjid terbaru adalah Masjid Istiqlal Osaka, yang dibuka di Bangsal Nishinari Osaka tahun lalu dan berlokasi di bekas bangunan pabrik. Sebagian besar biaya renovasi masjid ini ditanggung oleh sumbangan dari orang Indonesia, mengingat Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia.

Banyak warga Jepang kini menggunakan masjid untuk beribadah.

“Kami berharap agar masjid ini dapat menjadi tempat yang dapat dikunjungi dengan bebas oleh semua Muslim,” kata Herizal Adhardi, seorang kepala komunitas Indonesia yang mengelola Masjid Istiqlal Osaka.

Hirofumi Okai, seorang profesor sosiologi di Universitas Sangyo Kyoto yang mempelajari budaya Islam, berkomentar, “Sebelumnya, kami orang Jepang tidak begitu mengenal Muslim. Namun sekarang, mereka adalah tetangga kita, dan kita perlu memikirkan bagaimana hidup bersama mereka dalam masyarakat yang beragam ini.”

Add comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *